Tuesday, February 26, 2008

IRFAN BACHDIM




IRFAN BACHDIM

Pemaen Indonesia yg Berlaga di FC Utrecht Liga Divisi 1 Belanda
Debut : FC Utrecht - VV Venlo 17 Februari 2008

Satu lagi talenta muda Indonesia maen di Luar Negeri khusunya EROPA, setelah jaman Kurniawan (FC Luzern, Sampdoria), Bima Sakti dll
Ini cuplikan wawancaranya
Esklusif Bincang Dengan Irfan Bachdim

Irfan Bachdim untuk pertama kali bermain di Eredivisi pada pertandingan FC Utrecht - VV Venlo 17 Februari 2008. Saat ini Irfan lah satu-satunya pemain keturunan Indonesia yang berlaga di liga tertinggi Eropa. Sejauh mana penampilannya ini punya makna bagi perkembangan karir bolanya, dan bagaimana peluangnya memperkuat timnas Indonesia? Wawancara Djenol dengan Irfan Bachdim, Rabu sore 20.02.2008.


Djenol[DJ]: Selamat dengan penampilan perdana di Eredivisi?

Irfan Bachdim [IB]: Terima Kasih.. terima kasih

DJ : Gimana sejarahnya kamu dipangggil tim utama FC Utrecht?

IB : Itu karena banyak pemain FC Utrecht yang cedera, sehingga saya dapat kesempatan main. Hari Jum'at lalu seperti biasa latihan di tim FC Utrecht II. Pelatih kami, David Naschimento memiinta saya latihan dengan tim utama. Jum'at dan Sabtu ikut latihan di tim utama. Usai latihan Sabtu malam, saya lihat nama saya masuk dalam daftar pemain. Hanya belum tahu apakah di tim inti atau di bangku cadangan. Minggu paginya dibicarakan strategi permainan dan susunan pemain inti. Nama saya ternyata ada di situ. Saya sangat gembira sekali, tentu saja.

DJ : Kamu dipasang di sayap kanan ya, padahal itu kan bukan posisi favoritmu?

IB : Betul, memang bukan posisi nomor 10 kesukaan saya, tapi dengan pola 4-3-3 tidak membutuhkan posisi nomor 10. Jadi dalam hal itu posisi terbaik saya sayap kanan.

DJ : Apakah kamu menduga akan main penuh 2 x 45 menit?

IB : Sebenarnya tidak, apalagi ketika di menit 16 kami bermain dengan 10 orang, karena Tim Cornelisse kena kartu Merah. Saya sempat menduga akan diganti, mungkin berubah ke pola kompak, berdekatan. Tapi tim pelatih (Willem van Hannegem dan John van Loen red.) tetap mempertahankan kecepatan di depan (Irfan punya nilai lebih di kecepatan red.)

DJ : Kondisi fisik kamu, tampak mengalami perkembangan. Badan kelihatan kekar dan kecepatan bertambah. Apa yang kamu lakukan selama ini?

IB : Selama ini saya menyadari bahwa tubuh saya tidak terlalu tinggi (174 cm red.) tapi tetap ingin berprestasi di tingkat atas. Jadi saya menguatkan fisik dengan fitness 3 kali seminggu di FC Utrecht Gym agar otot membesar dan kuat.

DJ : Bagaimana dengan makanan. Apakah juga disesuaikan?

IB : Sudah tentu, selalu memperhatikan makanan. Tapi tidak dengan skema yang ketat.

DJ : Kalau kemajuan ini terus dipertahankan maka tidak heran kalau PSSI juga tertarik. Apakah sudah ada dari pihak PSSI yang menghubungi?

IB : Belum ada, sejak Asia Cup 2007, tidak ada lagi kontak. Kita tunggu saja.

DJ : Syarat lainnya untuk terseleksi di timnas Indonesia kamu harus pegang paspor Indonesia. Tahun lalu ketika mencapai usia 18 tahun, kamu masih bisa memilih paspor Belanda atau Indonesia. Apakah kamu masih pegang paspor Indonesia?

IB : Ya, itu masih tetap. Saya tidak berubah paspor, tetap Indonesia.

DJ : Lha itu kok di situsnya FC Utrecht tertulis kamu warga Belanda?

IB : Oh ya, saya malah tidak memperhatikan. Itu mungkin karena memang FC Utrecht tidak pernah mendata pemain yang lahir di Belanda. Jadi ditulis saja warga Belanda. Yang benar saya masih tetap warga Indonesia.

DJ : Jadi masih tetap mau dan ingin memperkuat timnas Indonesia?

IB : Iya itu tidak pernah berubah. Tentu harus memperhitungkan juga jadwal main di FC Utrecht.

DJ: Makasih perbincangannya. Saya dan semua pencinta bola di Indonesia berharap kamu lebih sering bermain di tim utama FC Utrecht. Agar suatu saat bisa memperkuat timnas Indonesia.

Demikian wawancara dengan Irfan Bachdim dalam bahasa Belanda yang dialihbahasakan. Djenol

sumber asli :djenol.blogspot

Wednesday, February 20, 2008

I HAVE MANY DREAMS .....

  1. NIKON D80

Rina suka banget sama fotografi dan kepingin banget hunting foto pakai kamera SLR punya sendiri. ‘cos selama ini kalau hunting foto lebih banyak masih pakai Digicam biasa, pernah sih pakai kamera SLR tapi itu punya temanku. Rina rasa Nikon D80 sudah “cukup” untuk jeprat-jepret.






  1. Rumah Minimalis

Nuclear Family Rina cuma 4 orang (mama, papa, kakak dan aku) dan kebetulan mama dan papa nggak terlalu suka sama rumah yang besar, apalagi mewah. Rina rasa rumah dengan model minimalis cukup untuk keluarga Rina. Kebetylan Rina juga tergila-gila dengan rumah mod

el minimalis, simple. Tapi walaupun modelnya minimalis, Rina

kepingin punya halaman yang guedeeee, entah itu halaman depan atau belakang. Pokonya harus ada space untuk main bola hehehehe. Dan maunya sih rumah itu terletak di kawasan BSD hehehe.


  1. Naik Haji Sekeluarga

*speechless*

Ya ALLAH … izinkan Rina dan keluarga bisa menunaikan rukun Islam yang kelima ini bersama-sama …. AMIEN ….






  1. Old Trafford, Here I Come !!!

Yeah !! suatu saat Rina pasti akan meneriakkan kata-kata diatas…. OLD

TRAFFORD, “kiblat” nya semua

fans MU. Ketemu semua pemain-pemain MU, pelatih (semoga Sir Alex Ferguson masih melatih MU kalau Rina kesana..) dan officialnya. Belanja di Meg

a Store, liat latihan di Carrington…. What a dream !!



  1. Being Journalist or Reporter

Menjadi seorang wartawan atau reporter adalah pekerjaan yang amat dan sangat Rina in

ginkan. Waktu kelas 3 SMA pernah sih, jadi reporter di salah satu majalah yang terkenal, dan

itu asik banget. Yah…walaupun klo banyak

yang bilang Rina itu salah jurusan, who’s care ?? ga peduli. Kuliah itu menurut Rina dinamis. Banyak kok yang kuliah di jurusan

Teknik tapi ujung-ujungnya kerja di bank. What a life…. Kenapa Rina kepingin banget jadi wartawan ?? Because I love writing damly much hehehehe. Dan semakin ingin akrena Rina sering mampir-mampir ke redaksi majalah ataupun stasiun TV, suasana kerja di sana enak banget, yah mungkin memang ada saat-saat dimana kita harus serius contohnya pas dikejar-kejar deadline (hehehehe…udh pernah ngalamin sih…)


  1. Kuliah di Luar Negeri…

Inggris, Jerman, Jepang, Australia, Malaysia ….. S2 disana !! cari-cari info scholarship mulai dari sekarang….




  1. Toyota New Camry

Mobil impian Rina bukan BMW, Jaguar, Audi, Porsche, Bentley atau mobil-mobil mewah

lainnya. “Cukup” Toyota New camry saja. Rina suka banget sama mobil sedan, mungk

in karena Rina kecil kali ya….hehehehehe. Lagipula Toyota itu kan produk Asia, kita sebagai orang Asia harus bangga donk sama mobil hasil produksi saudara satu benua.




  1. Married and Have Two Childerns

NC = No Comment …. Hehehehehehe … :p











  1. Meet my Miro

MIROSLAV KLOSE !!! the golden head, my fave’ player !!! I’ve been wondering this for

such a long time……







Bottom Line …….

Dari semua keinginan / impian Rina diatas, sebenarnya hanya ada 1 keinginan terbesar Rina yaitu membahagiakan kedua orang tua Rina …. Luv u Mom … Luv u Dad …

Saturday, February 16, 2008

arti nama kamu ...

lagi-lagi rina nemuin sesuatu yg lucu dari forum (doh, udh lama ga buka forum). ttg arti nama kita per huruf. blh percaya blh tidak sih. tp buat lucu-lucuan blh jg ... hehehehehe ....
=====================================================
A You can be very quiet when you have something on your mind.
B You are always cautious when it comes to meeting new people.
C You definitely have a partier side in you, don't be shy to show it.
D You have trouble trusting people.
E You are a very exciting person.
F Everyone loves you.
G You have excellent ways of viewing people.
H You are not judgmental.
I You are always smiling and making others smile.
J Jealously
K You like to try new things.
L Love is something you deeply believe in.
M Success comes easily to you.
N You like to work, but you always want a break.
O You are very open-minded.
P You are very friendly and understanding.
Q You are a hypocrite.
R You are a social butterfly.
S You are very broad-minded.
T You have an attitude, a big one.
U You feel like you have to equal up to people's standards.
V You have a very good physique and looks.
W You like your privacy..
X You never let people tell you what to do.
Y You cause a lot of trouble.
Z You're always fighting with someone
============================================
MY RESULT :

R You are a social butterfly.
I You are always smiling and making others smile.
N You like to work, but you always want a break.
A You can be very quiet when you have something on your mind.

A You can be very quiet when you have something on your mind.
L Love is something you deeply believe in.
F Everyone loves you.
R You are a social butterfly.
I You are always smiling and making others smile.
N You like to work, but you always want a break.
A You can be very quiet when you have something on your mind.
=====================================================
HOW 'BOUT YOU ???

Thursday, February 14, 2008

percaya atau tidak ...

































































































































































































































































































































Pagi-pagi buka forum eh ada yg post gambar-gambar keren......

Friday, February 01, 2008

mau ibadah kok sulit ??

Hari Minggu kemarin, Rina dan 3 orang teman pergi ke Planet Hollywood untuk nonton. Sambil menunggu waktu pemutaran film, kami memutuskan untuk sholat ashar terlebih dahulu. Kebetulan 2 orang teman Rina belum melaksanakan sholat ashar. Karena di Planet Hollywood tidak ada mushollah, kami lalu memutuskan untuk sholat di bawah, di dekat parkiran motor kebetulan salah satu teman Rina sudah tahu tempatnya. Dari luar, mushollah itu sama sekali tidak kelihatan seperti tempat untuk sholat. Letaknya ada di sebuah lorong gelap, dekat kantin karyawan Hotel Kartika Chandra. Sebelumnya, kita harus melewati sebuah gerbang untuk masuk ke sana. Lumayan besar sih dan dipakai untuk sholat Jum’at. Ini bisa dilihat dari sebuah papan pengumuman jadwal Khotbah sholat Jum’at yang terdapat pada dinding depan mushollah tersebut. Tapi sepertinya nggak layak untuk dijadikan tempat beribadah dan dari luar pun tidak terlihat seperti sebuahtempat untuk sholat. Keadaan di dalam mushollah, lampunya redup banget. Lalu tempat wudhunya agak jauh, menyatu dengan kamar mandi. Jadi sebelum masuk ke kamar mandi, kita harus melewati tempat wudhu terlebih dahulu. Mungkin jika di sana disediakan sandal untuk orang berwudhu tidak menjadi masalah. Tetapi di sana tidak ada sandal. Jadi jika kita kebetulan memakai sepatu, ketika selesai wudhu kita haru melewati jalan keramik. Yang menjadi pertanyaan, apakah jalan yang kita lewati itu bersih ?? sementara tempat wudhu tersebut menjadi satu dengan kamar mandi, yang notabenya kamar mandi itu identik dengan segala sesuatu yang kotor. Ditambah lagi sebelum masuk ke dalam mushollah kita juga harus melewati tempat untuk menaruh alas kaki karena di sana tidak disediakan tempat khusus untuk menaruh alas kaki, contohnya seperti rak sepatu. Sempat menjadi bahasan kecil diantara kami berempat tentang keadaan mushollah tersebut. Tetapi yasudahlah, toh walaupun kita bahsa sepertinya tidak akan merubah keadaan di sana.

Malam harinya, karena film yang kami tonton selesai sekitar pukul 19.45, otomatis kami belum melaksanakan sholat maghrib. Kami lalu berjalan ke bawah, menuju mushollah yang sudah Rina ceritakan di atas. Ternyata gerbang untuk menuju mushollah sudah tutup. Di sana ada sebuah tulisan yang memberitahukan bahwa gerbang ditutup pukul 17.00. Dengan keadaan setengah bingung, kami lalu berjalan ke Gedung SCTV (duh, Rina lupa nama gedungnya!!) untuk mencari mushollah. Setelah bertanya dengan satpam Front Office yang ada di gedung itu, ternyata mushollah ada di belakang. Kami lalu mengikuti petunjuk yang diberikan satpam tadi. Ternyata mushollah nya jauh banget. Letaknya di parkiran belakang, dekat kantin juga. Mushollah nya lebih baik dibandingkan yang tadi, walaupun lebih kecil. Mushollah nya bercat hijau, dan di depan nya ada tembok dengan tulisan dari aluminium (seperti yang biasa dipakai untuk nomor rumah) yang memberitahukan identitas mushollah tersebut (nama dan alamat, sayangnya Rina lupa nama mushollah nya … hehehehe). Rina dan salah seorang teman hanya menunggu di luar karena kebetulan kami berdua sedang tidak sholat.

Dari 2 kejadian di atas, yang menjadi pertanyaan Rina adalah “Kenapa ya, kok sepertinya mushollah itu tempatnya selalu di belakang??”. Coba deh ingat-ingat lagi, setiap kita ke suatu pusat perbelanjaan (mall, plaza, dll) atau gedung perkantoran dan ingin ke mushollah, pasti tempatnya kalu nggak di belakang, di parikiran ataupun di basement. Pokoknya di tempat-tempat yang terpencil dan jauh. Memang sih, nggak semuanya seperti itu. Lalu apakah ketika gedung-gedung tersebut dibangun pihak pengembang serta pengelola tidak memperhatikan kelayakan dan lokasi tempat beribadah?? Jika di suatu gedung ada pegawai yang ingin sholat dan ia bekerja di lantai 25, sementara mushollah terletak di parkiran. Apakah itu tidak membuang waktu??. Memang sih, untuk sholat kita tidak diwajibkan di mushollah, bisa dimana saja asalkan tempatnya layak dan bersih. Tetapi apakah ruangan tempat kerja kita itu layak untuk beribadah ?? Berapa sih ukuran ruangan kerja zaman sekarang yang rata-rata sudah disekat-sekat?? Untuk sujud saja Rina yakin nggak bisa!! Lalu bagaimana dengan kelayakan tempat ibadah itu sendiri ?? Masih banyak tuh yang tidak layak !! Banyak banget mushollah yang cuma dibuat asal-asalan, ukurannya kecil banget, kotor, tempat wudhu antara pria-wanita yang menjadi satu serta ketidaklayakan lainnya. Mungkin itu lebih pantes disebut gudang daripada mushollah. Seharusnya pihak pengelola lebih memperhatikan hal-hal “kecil” (yah, mungkin bagi mereka itu kecil dan sepele) seperti itu. Tidak hanya memperhatikan keindahan arsitekturnya saja. Karena ibadah itu kan kewajiban, jadi jangan sampai timbul kesan menyulitkan orang lain untuk beribadah. Setidaknya beri tempat yang layak dan jangan jauh dari jangkauan. Semoga saja …..

Related Posts with Thumbnails
:: kleine rote Teufel :: © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute Edited by: Rina Alfrina