
Memalukan !! mungkin hanya satu kata itulah yang dapat menggambarkan penampilan tim nasional sepakbola Indonesia ketika berhapan dengan Suriah pada laga putaran kedua prakualifikasi Piala Dunia 2010 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (9/11). Di hadapan publiknya sendiri, timnas kita dipecudangi Suriah 1-4. Padahal, baru beberapa bulan yang lalu Bambang Pamungkas dkk. tampil heroik di ajang Piala Asia. Kekalahan yang sama pernah kita alami ketika berhadapan dengan Suriah di ajang Asian Games 2004 lalu. Kemelut di tubuh PSSI mungkin membawa dampak buruk bagi penampilan Tim Merah putih. Pesta gol Suriah dimulai ke-17 ketika pemain Suriah sukses menjebol gawang Indonesia yang dikawal oleh Markus Horison. 3 menit sebelumnya, Bambang Pamungkas mendapat sebuah peluang emas. Sayangnya peluang emas itu tidak embuahkan gol karena finishing yang kurang baik. Suriah kemabali mencetak gol melalui Mohammad Al Zeno di menit ke-33. Indonesia sendiri semapt memperkecil ketinggalan di menit 38 melalui penalti kedua Budi Sudarsono setelah tendanagnnya yang pertama diualang lagi karena dianggap tidak sah. Namun Suriah memperbesar keunggulannya melalui kapten Ziad Chabo di menit 43. Secara keseluruhan, penampilan tim Merah Putih di babak pertama cukup menguasai pertandingan dan sempat mendapatakan beberapa peluang emas. Namun, penyelesaian akhir yang kurangsempurna dan terburu-buru menyebabkan Indoensia hanya mampu mencetak satu gol melalui titik penalti. Memasuki babak kedua, permainan Indonesia mulai kacau. Para pemain sering terlihat salah melepas umpan dan sering salah posisi saat bertahan maupun menyerang. Kordinasi antar lini pun terlihat sangat buruk. Sementara setelah unggul 3-1, Suriah berusaha menurunkan tempo permainan dengan tidak lagi bermain ngotot. Dua menit memasuki Injury Time babak kedua, Suriah melengkapi kemenangannya melalui gol striker penggati Raja Rafe. Kekalahan ini membuat Indonesia sulit lolos ke putaran berikutnya karena pada pertandingan kedua yang akan diselenggarakan pada 18 November mendatang, mereka harus tandang ke markas Suriah di Damaskus.