Monday, May 05, 2008

Brand New Day


Hoopla !! it’s our brand new day !! guess why ?? because since May 2nd 2008, we’re become a big family of Computer Laboratory Budi Luhur University. Yeah …. Computer Laboratory Assistant, in fact !! Fuih … finally ….

And the story goes ….

Bermula pada hari Jum’at, 2 Mei 2008. Hari itu mungkin hari paling menegangkan bagi kita semua. Aku pikir sepanjang hari itu kita semua dilanda kecemasan yang luar biasa dan mungkin merasa seperti terombang-ambing. Semuanya tahu bahwa sehari sebelumnya (Kamis, 1 Mei 2008) telah diadakan rapat oleh para assisten dan supervisor. Kami tidak tahu pasti apa isi rapat tersebut, tapi selentingan kabar menyebutkan bahwa rapat pada hari Kamis adalah rapat pengangkatan. Kalau yang belum tahu nih, rapat pengangkatan adalah rapat dimana semua assisten dan supervisor menilai kinereja kita (calas), apakah kita layak untuk menjadi seorang assisten atau tidak (abang2 … mba2 … klo salah mohon diralat …). Kita semua cemas, mencoba untuk mencari tahu apa isi rapat kemarin. Kalau aku sih nothing to lose aja, keterima Alhamdulillah, kalau ga mungkin bukan rezeki, no hard feeling for it. Ada yang optimis, ada pula yang pesimis. Lalu pada sore harinya kami semua mendapatkan jarkom bahwa jam 7 malam nanti ada rapat bersama supervisor. Semakin deg-degan aja deh semuanya. Kita juga nggak tahu apa yang mau dirapatin dan dibahas, di jarkom itu hanya tertulis bahwa rapatnya penting dan nggak boleh telat. Sebelumnya, pukul 18.30, Dini dan Joe ada briefing kecil dengan admin dan assisten mereka di Lab11. Tiba saatnya, jam 7 teng !! kami semua berkumpul di Lab5. Duh, gat au deh .. campur aduk banget rasanya. Deg-degan, takut, bingung, semuanya campur jadi satu. Terus tiba-tiba Dini dateng dari Lab11 sambil nangis. Ow … ada apa ini sebenarnya?? Makin bingung dan penasaran aja deh. Aku mencoba Tanya Dini, tapi dia belum bisa diajak bicara, mungkin dia belum tenang. Aku lalu menengok ke belakang (kebetulan aku dan calas2 cw duduk di depan), dan ow …. Kok banyak assisten ya?? Padahal kan tadi di jarkom rapatnya bareng supervisor. Nggak tau deh mau diapain. Kita nunggu lumayan lama. Sambil menunggu, akhirnya Dini mau cerita walaupun sedikit. Dia bilang, kalau kesempatan dia untuk menjadi assisten hanya tinggal 30% saja. Pas briefing kecil-kecilan adminnya bilang makasih sama dia karena selama 5 bulan ini udah mau Bantu-bantu Lab11. WHAT?? Nggak tau deh, aku nggak mungkin tanya lebih lanjut karena dia masih terus menangis. Akhirnya, kita semua diberitahu bahwa rapat dipindahkan ke Lab11. Lagi-lagi firasat nggak enak soalnya Lab11 itu kan terpencil, tempatnya di bawah.

Menuju Lab11 … kita semua ketawa-ketawa sambil melepas tegang. Sampai di sana, kita semua disuruh duduk di bangku yang telah ditata sedemikian rupa. Bangku-bangku itu ditata di depan, jadi kita semua duduk menghadap mereka (asst dan spv). Posisi yang nggak menguntungkan …. Setelah semuanya berkumpul, Bang Budi lalu memberikan kita sebuah pertanyaan, pertanyaan yang simple, tapi mungkin susah dijawab. Pertanyaannya seperti ini “Menurut kamu, siapa diantara ke-19 calas yang paling pantas menjadi asst. dan berikan alasannya. Boleh menunjuk teman ataupun diri sendiri”. Dan orang pertama yang beruntung menjawab pertanyaan itu adalah Dika. Dia menjawab bahwa Aziz adalah orang yang paling pantas menjadi asst. Dan setelah semua calas menjawab pertanyaan itu, kita semua dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama berkumpul di Lab5 sedangkan kelompok kedua di Lab7. Sebelumnya, kita semua disuruh membawa tas dan membereskan semua barang-barang kita yang ada di loker, tidak boleh ada yang tertinggal. Aku berada di kelompok pertama, yang artinya aku harus pergi ke Lab5. Ketika memasuki Lab5, entah kenapa aku menangis. Mungkin karena aku calas di Lab tersebut. Lagipula aku duduk di barisan depan, barisan aku jika maintenance. Suasana Lab Gelap, lampu sengaja dimatikan. Di Lab tersebut, calas cw nya hanya aku dan Dini. Di sana, kami kembali mendapat 3 pertanyaan yang diajukan oleh Bang Feri dan Bang Ivo. Pertanyaannya sebagai berikut : "Apa yang akan kamu lakukan jika terpilih menjadi assisten??", "Apa kesan kamu tentang LABKOM??", dan "Apa yang harus dilakukan untuk memajukan LABKOM??". Hhmm ... pertanyaannya lebih berat daripada pertanyaan yang diajukan Bang Budi di Lab11. Setelah semuanya menjawab, kami kembali dibagi menjadi 2 kelompok. Aku satu kelompok dengan Ancah, Reza, Dika dan Puji berkumpul di Lab8. Di Lab8 ada Bang Erwan, Bang Topan, Bang Arief dan Mba' Dita. Bang Erwan lalu memberi kami sebuah surat, kami pun membacanya. Dan OMG ... isi surat itu menyatakan bahwa kami berlima tidak lolos untuk menjadi assisten. Entah kenapa aku nggak percaya, mungkin kalau aku yang nggak lulus, aku percaya. Tapi kalau Puji, Dika, Reza dan Ancah yang nggak lulus pasti ada kesalahan. Apalagi Ancah menjadi calas favorit untuk lolos. Seperti yang aku bilang diatas, aku nothing to lose aja lah menerima itu. Aku tetap tersenyum kok setelah membaca surat itu. Sama sekali nggak menangis (beneran, aku nggak boong). Aku melihat ke arah Ancah yang duduk di samping kananku. Ada sedikit raut kecewa di wajahnya. Aku menghibur dia sebisaku. Bang Erwan pun memberikan alasan kenapa kami tidak lolos lalu dilanjutkan dengan "ucapan perpisahan dan terimakasih" yang disampaikan oleh semua yang ada di situ. Sambil mendengarkan, aku mencoba menerka-nerka semua ini. Ada yang janggal dari semua ini. Kejanggalan pertama, dalam surat itu tidak ada tanda tangan ketua panitia Calas 2007 (Bang Erwan-red) dan Kepala Lab (Pak Lihin). Di surat itu juga tidak terdapat nomor dan perihal surat, hanya ada tanggal suratnya saja. Padahal, waktu Sidiq harus keluar, ia mendapat surat yang ditandatangai oleh Bang erwan dan Pak Bandi (waktu itu KA. Lab masih dijabat oleh Pak Bandi). Apalagi ini kan juga termasuk Surat Keputusan, salah satu surat resmi juga menurutku. Kejanggalan yang kedua, sebelum-sebelumnya aku sudah mendengar, kalau ada calas yang tidak lolos biasanya satu hari sebelumnya diberitahu secara personal. Tapi ini tidak, kami dikumpulkan lima orang dalam satu ruangan. Memang sih, waktu itu supervisor-supervisor pernah bilang bahwa ada sekitar 5 orang yang tidak lolos. Aku juga teringat cerita Ricky saat pengangkatan calas 2005. Katanya dia dikerjain gitu deh, di suruh pulang pas sampai di lantai 1 baru diberi tahu bahwa dia lolos. Setelah kami semua, yang katanya "nggak lolos", diberi kesempatan untuk menyampaikan sesuatu dan bersalam-salaman, kami lalu keluar dan disuruh pulang. Kami lalu jalan kebawah melalui tangga karena lift memang sudah mati. Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 21.00 sambil jalan, aku tetap berfikir bahwa segala sesuatunya bisa terjadi, bahwa semua ini hanya rekayasa, bahwa semua ini hanya kejutan, bahwa kami semua sebenarnya lolos menjadi assisten. OK, sudah sampai di lantai 1. Kami diantar oleh Bang Febri dan Bang Feri. Sampai di lantai 1, sudah ada Ricky, Bang Hume, Aris (pacarnya Lely-red) dan Aie. Eits ... tunggu .... Aie bawa kamera, Canon EOS D40. Semakin besar kecurigaanku, nggak mugnkin kan istilahnya "saat-saat yang menyedihkan" kok malah difoto-foto. Aku lalu menghampiri dia, bilang smabil bercanda "Ie, gw pinjem kamera lo donk!! hehehehe". Sementara yang lainnya, aku juga nggak begitu jelas, disuruh membaca sesuatu yang ada di depan lift. Aku sih nggak begitu menghiraukan, sibuk ngobrolin rencana hunting foto untuk Garuda Photo Competition bareng Aie. Aku mendengar ucapan bersyukur dari teman-temanku, aku penasaran juga. Akhirnya aku liat sesuatu di depan lift itu. Ternyata itu adalah daftar nama-nama calas yang lolos menjadi assisten baru. BT juga sih soalnya kertasnya dibalik, jadi agak susah juga bacanya apalagi aku ada di belakang. Akhirnya aku dapat melihatnya, karena tulisannya kebalik dan agak kecil aku hanya dapat melihat bahwa yang lolos ada 19 orang. Aku pun berpikir ... "emangnya calas 2007 jumlahnya berapa orang sih??". Dasar aku yang bodoh .... sudah jelas-jelas bahwa calas 2007 itu jumlahnya 19 orang. Itu artinya KAMI SEMUA, CALAS 2007, LOLOS MENJADI ASSITEN !!!!! wuih .... aku langsung sujud syukur sambil nangis!!!

Kami berlima pun saling memberikan ucapan selamat, dan kami juga mendapat ucapan selamat dari beberapa assisten dan supervisor yang berada di lantai 1 tersebut. Kami lalu kembali disuruh naik ke Lab11 dan berkumpul di sana. Karena kami dalaha "kloter" pertama yang turun, jadi yang tahu semua ini baru kami berlima saja. Setelah itu, Bang Hume cerita katanya Aziz ekspresinya lucu pas baca "Surat Keputusan Tidak Lolos". Suratnya dia robek, trus dia lepas almamater dan duduk seenaknya. Kami yang mendengar jadi tertawa terbaha-bahak. Jadi penasaran pengen liat mukanya dia ahahahahaha. Setelah itu "kloter-kloter" berikutnya datang. Semuanya saling berpelukan, saling memberi ucapan selamat, saling menangis. Pokoknya rasanya campur aduk deh. Setelah semua kumpul dan suasana sedikit tenang, kita (assisten baru-red) bersalam-salama dengan asisten dan supervisor sambil diberikan nametag baru. Yiha ... akhirnya dapat juga nametag assisten. Lalu foto bersama-sama, acara dilanjutkan dengan makan-makan di Pak Kirno. Mungkin kita semua masih belum percaya dengan apa yang kita alami, tapi semua itu memang kenyataan, bukan mimpi.

Mungkin 6 bulan yang lalu, ketika kita mengambil formulir untuk ikut tes seleksi calas 2007, kta semua masih bermimpi untuk menjadi assisten. Tapi sekarang mimpi itu sudah menjadi kenyataan. Mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras kita memang terasa sangat menyenangkan, contohnya seperti cerita aku diatas. Dan satu lagi yang dapat aku sampaikan .... 4JJImemang Maha Kuasa dan Maha Besar. Beberapa jam sebelum pengangkatan, aku merasa seperti oarang yang gagal, seperti pecundang (baca postinganku yang sebelumnya), tapi beberapa saat kemudian, aku bagaikan pemenang........situasi memang cepat sekali berubah, karena kuasa dan kehendak-Nya tentunya.

TERIMA KASIH KEPADA SEMUA PIHAK YANG TELAH MEMBERIKAN AKU KEPERCAYAAN UNTUK MENJADI ASISTEN LABKOM, AKU BERJANJI AKAN MEMBAYAR KEPERCAYAAN KALIAN SEMUA..............

Untuk teman-temanku .... tetap semnagta ya .... ini baru awal, bukan akhir..... tunjukan ke semuanya bahwa kita memang layak dan pantas .... jangan sia-siakan kepercayaan mereka ya .....




Related Posts with Thumbnails
:: kleine rote Teufel :: © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute Edited by: Rina Alfrina